KH. Fashihuddin Ahmad |
Pada kesempatan kali ini kita bertemu dengan
fasal yang menjelaskan tentang sholawat kepada nabi agung Muhammad SAW dalam
kitab TAFSIR AYATUL AHKAM shohifah 269. Sebagaimana kita tahu bahwa faedah dari
sholawat diantaranya bisa menjadi sebab dikabulkannya segala hajat,
dikabulkannya do’a. Dan dengan sholawat bisa menjadikan hati tenteram, menjernihkan
pikiran, tenang dan cerdas, opo maneh kanggo ngapalno juman?? Dan masih
banyak faedah-faedah yang lain.
Namun yang ingin saya sampaikan pada malam ini,
mengapa Nabi Ibrahim disebut dalam tasyahud akhir? Pertanyaannya, mengapa tidak
nabi yang lain? Mengapa hanya Nabi Ibrahim dan keluarganya yang disebut? “Kamaa
shollayta ‘ala sayyidina ibroohiim wa ‘ala ali sayyidina ibroohiim”-“kama
baarokta ‘ala sayyidina ibroohiim wa’ala ali sayyidina ibroohiim”
Mungkin alasan pertama yaitu saat peristiwa
isra’ mi’raj, satu-satunya Nabi yang mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad SAW
ialah Nabi Ibrahim AS. Dan saat kira-kira 2600 tahun yang silam Nabi Ibrahim
telah dulu berdo’a, bermunajat didepan Ka’bah bersama keluarganya. Beliau berdo’a
: “Ya Allah… barang siapa yang melakukan haji di Baitullah ini, dari golongan orang
tua dari umat Muhammad, sampaikan salam dariku untuknya”. Lalu keluarga Nabi
Ibrahim pun mengamininya.
Kemudian Nabi Ishaq berdo’a, : “Ya Allah… barang
siapa yang melakukan haji di Baitullah ini, dari golongan orang setengah tua
dari umat Muhammad, sampaikan salam dariku untuknya”. Lalu seluruh keluarga mengamininya.
Kemudian Nabi Ismail berdo’a, : “Ya Allah… barang
siapa yang melakukan haji di Baitullah ini, dari golongan pemuda dari umat
Muhammad, sampaikan salam dariku untuknya”. Lalu seluruh keluarga mengamininya.
Kemudian Sarah berdo’a, : “Ya Allah… barang
siapa yang melakukan haji di Baitullah ini, dari golongan perempuan dari umat
Muhammad, sampaikan salam dariku untuknya”. Lalu seluruh keluarga mengamininya.
Kemudian Siti Hajar pun berdo’a, : “Ya Allah…
barang siapa yang melakukan haji di Baitullah ini, dari golongan budak dari
umat Muhammad, sampaikan salam dariku untuknya”. Lalu seluruh keluarga pun mengamininya.
Perlu diketahui bahwa sarah adalah isteri
pertama Nabi Ibrahim AS, Ia
adalah sosok wanita yang diberi anugerah kecantikan luar biasa dan dicatat
sejarah sebagai wanita tercantik pada masanya, maklum saja karena ia keturunan
raja mesir. Hanya saja ia belum diberi kesempatan melahirkan keturunan untuk Nabi Ibrahim, kemudian Nabi Ibrahim diperintahkan Allah
untuk menikah dengan Siti Hajar.
Dalam pernikahannya inilah lahir Nabi
Ismail AS. Dari keturunan ini pulalah lahirnya orang-orang arab, munculnya umat
manusia paling utama di negeri Ummul Quro, Makkah, lahirnya Baginda Agung Nabi
Muhammad SAW. Sedangkan Nabi Ishaq adalah Putra kedua dari Nabi Ibrahim dengan
Sarah, yang pada akhirnya Allah memberikan kesempatan itu di masa tuanya, yaitu sekitar umur 100 tahun.
Kesimpulannya bagaimana dari kisah
tersebut? Sebagai umat Nabi Muhammad kita harus berterima kasih kepada beliau
Nabi Ibrahim AS beserta keluarganya, yang telah berjasa besar, memperhatikan
kita, mendoakan kita, sehingga Alhamdulillah ajaran dan syariat Nabi Muhammad
masih kita kaji pada malam hari ini.
Oleh karena itu umat islam
diperintahkan untuk bersholawat salam kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya,
sebagai wujud rasa terimakasih kepada mereka.
Demikianlah kutipan yang pernah
disampaikan oleh Al-Marhum KH. Fashihuddin Ahmad, saat mengaji Kitab TAFSIR
AYATUL AHKAM. Semoga bermanfaat. Teruntuk beliau KH. Fashihuddin Ahmad lahul
faatihah…..
.